Didalam kehidupan, seringkali kita dibingungkan atau dibuat
keliru oleh kedua istilah diatas (Sosialisme dan Komunisme)
terutama pada saat mengikuti mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan, menurut kami hal ini merupakan kesengajaan pemerintah untuk
melanggengkan ketidaktahuan dan mengekalkan rasa benci kita terhadap
paham-paham kiri melalui serangkaian propaganda mereka,oleh karena itu
pemaparan sederhana berikut ini moga-moga dapat dipakai bagi memahami perbedaan
2 istilah diatas.
(ket : pemaparan berikut ini disusun dari sudut pandang marxisme saja, dan bukan dari sudut pandang ajaran kekirian secara luas)
A.SOSIALISME
1.Tahap awal menuju terbentuknya tatanan masyarakat komunis dalam ajaran Sosialisme Ilmiah/Marxis
“Dalam tahap pertama masyarakat Komunis (yang biasanya disebut sosialisme) "hak borjuis" tidak dihapuskan sepenuhnya, tetapi hanya sebagian, hanya yang sesuai dengan revolusi ekonomi yang telah dicapai, yaitu hanya dalam hubungan dengan alat-alat produksi saja. "Hak borjuis" mengakui alat-alat produksi sebagai milik perseorangan dari satu-satu orang. Sosialisme menjadikan alat-alat produksi itu milik bersama.”
(VI LENIN , NEGARA DAN REVOLUSI)
2.Sebagai sistem ekonomi
“Perekonomian yang teratur, dengan maksud supaya produksi cocok dengan konsumsi, serta berdasarkan hidup sama rata dan tolong-menolong.”
(Tan Malaka, Rencana Ekonomi Berjuang)
3.Nama lain bagi Paham/ideologi Sosial Demokrat yang memperjuangkan masyarakat sosialis secara evolusioner/tak radikal (melalui parlemen)
B.KOMUNISME
1.Suatu masyarakat tanpa kelas dan tanpa Negara yang menjadi tujuan akhir revolusi proletariat
2.Nama lain bagi ideologi resmi Uni Soviet dan Negara-negara blok timur yakni Marxisme-Leninisme
3.Sebutan lain bagi ajaran-ajaran sosialisme yang radikal/revolusioner
“Sekalipun demikian, ketika ia (yang dimaksud ialah Manifes Partai Komunis – DNA) terbit kita tidak dapat menamakannya Manifes Sosialis. Pada tahun 1847 ada dua macam golongan yang dianggap sebagai orang-orang Sosialis. Pada satu pihak adalah pengikut-pengikut berbagai sistem utopi, teristimewa kaum Owenis di Inggris, dan kaum Fourieris di Prancis, yang kedua-duanya pada saat itu telah merosot menjadi hanya satu sekte saja dan berangsur-angsur menu kematiannya. Di pihak lain tukang-tukang jual koyok kemasyarakatan yang sangat banyak corak-ragamnya itu yang dengan berbagai macam obat ajaib serta segala cara kerja tambal sulam hendak melenyapkan keburukan-keburukan sosial tanpa sedikitpun merugikan kapital dan laba. Dalam kedua hal itu, orang-orang yang berdiri di luar gerakan buruh dan yang lebih suka minta bantuan pada kelas-kelas ‘terpelajar’. Tetapi bagian dari kelas buruh yang menuntut penyusunan-kembali masyarakat secara radikal, yakin bahwa revolusi-revolusi politik saja tidak cukup, pada waktu itu manamakan dirinya Komunis. Ini adalah Komunis yang masih mentah, hanya naluriah, dan sering kali agak kasar. Namun ia cukup kuat untuk menimbulkan dua sistem Komunisme utopi – di Prancis Komunisme ‘Icaria’ dari Cabet, dan di Jerman dari Weitling. Dalam tahun 1847 Sosialisme berarti gerakan borjuis, Komunisme berarti gerakan kelas buruh. Sosialisme, di Daratan Eropa, setidak-tidaknya adalah cukup terhormat, sedangkan Komunisme justru sebaliknya. Dan karena kami telah mempunyai pendirian yang pasti sejak masa itu bahwa ‘pembebasan kelas buruh haruslah tindakan kelas buruh sendiri’, maka kami tidak sangsi lagi tentang nama mana di antara nama itu yang harus kami pilih. Sejak itupun tak pernah juga ada pikiran pada kami untuk menolak nama itu”.
(Friedrich Engels, Kata pengantar bagi Manifesto Komunis)
(Friedrich Engels, Kata pengantar bagi Manifesto Komunis)
Dari sedikit pemaparan diatas kami berkesimpulan bahwasanya didalam dunia pergerakan penggunaan, ataupun pemakaian istilah baik sosialisme maupun komunisme (sejak zaman marx s/d sekarang) merupakan hal yang opsional/pilihan dan kami berkesimpulan bahwasanya penggunaan istilah sosialisme amat menyangkut paham-paham pro rakyat secara luas, adapun penggunaan istilah komunisme memiliki arti yang amat sempit yakni ajaran sosialis yang radikal yang mana dalam hal ini didominasi oleh ajaran-ajaran Marx dan ajaran-ajaran Bakunin, disamping itu perlu kita ketahui bahwasanya didalam praktek perpollitikan banyak sekali ideologi-ideologi yang mendaku memperjuangkan sosialisme tapi pada prakteknya justru menyimpang (Nazisme, Pancasila Orde Baru,Sosialisme Moralitas, Sosialisme Demokrat,Dengisme (ajaran Deng Xiaoping),dsb.) dan ada pula yang mendaku hanya memperjuangkan terbentuknya masyarakat sosialis dan tidak memperjuangkan masyarakat komunis namun pahamnya sendiri (secara teori) justru terinfluence dari komunisme (Marhaenisme, Baathisme,Juche, dsb.).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan jejak atau komentar anda disini.