31/07/17

Keanekaragaman Hayati Dan Klasifikasi Makhluk Hidup


A. Tingkat Keanekaragaman Hayati
1. Keanekaragaman Gen
Keankearagaman gen menyebabkan variasi dalam satu spesies.

Contoh : spesies padi (Oryza sativa) memiliki berbagai variasi seperti variasi rojolele, IR, dan sedani.
2. Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman spesies keanekaragaman yang menghasilkan spesies yang berbeda.
Contoh : pada kelompok karnivor tersusun atas spesies kucing, anjing, dan harimau.
3. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem menghasilkan berbagai ekosistem yang berbeda.
Contoh :
a. ekosistem tundra didominasi oleh tumbuhan lumut,
b. ekosistem taiga didominasi oleh hutan berdaun jarum,
c. ekosistem saban didominasi oleh rumput,
d. ekosistem hutan tropis didominasi oleh tumbuhan berpohon besar dan berkanopi lebar,
e. ekosistem padang pasir didominasi oleh tumbuhan berdaun tebal dan sempit, akar panjang, misalnya kaktus.

B. Keanekaragaman Hayati di Indonesia
1. Berdasarkan Karakteristik Wilayah
Indonesia terletak di khatulistiwa dan terletak di pertemuan antara rangkaian pegunungan sirkum pasifik dan sirkum mediterania menyebabkan banyak gunung berapi dan tanah menjadi subur, membuat kaya akan flora dan fauna.
Berbagai flora dan fauna yang ditemukan di Indonesia adalah sebagai berikut.
- Komodo di pulau Komodo.
- Burung cenderawasih di Papua.
- Anoa dan burung maleo di Sulawesi.
- Rafflesia arnoldi di Sumatra
- Berbagai flora bernilai ekonomi tinggi seperti durian, kedondong, dan salak.
2. Berdasarkan Persebaran Organisme
Menurut Alfred Russel Wallace maka berdasarkan garis Wallace, Indonesia terbagi menjadi wilayah barat (oriental) dan timur (Australia) yang masing-masing ditandai oleh fauna yang khas. Menurut Weber di antara oriental dan Australia terdapat wilayah peralihan.
a. Persebaran fauna di wilayah Indonesia Barat (Oriental), yaitu sebagai berikut.
- Sumatra, seperti gajah, tapir, harimau, siamang, dan orang utan.
- Jawa : badak bercula satu, harimau, dan banteng.
- Kalimantan : badak bercula satu, macan tutul, orang utan, kera berhidung panjang (bekantan), dan beruang madu.
b. Pesebaran fauna di wilayah Indonesia Timur (Australia), misalnya beberapa jenis hewan berkantung, burung dengan warna bulu mencolok, misalnya cendrawasih, kasuari, nuri, parkit, merpati berjambul, terdapat juga anoa dan komodo.
c. Wilayah peralihan antara Oriental dan Australia, yaitu berbagai pertemuan antara hewan di wilayah Oriental dan Australia, seperti burung hantu, bajing, babi, burung pelatuk, dan burung kakaktua.
d. Bioma di Indonesia meliputi sabana dan hutan hujan tropis yang memiliki keanekaragaman yang cukup tinggi yang terdapat di daerah Malesiana (Flora Malesiana).

C. Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati
1. Kebutuhan Primer
Sandang (ulat sutra, kapas, domba); pangan (berbagai umbi, sereal, daging); dan papan (kayu jati, meranti, mahoni).
2. Kebutuhan Sekunder
Hutan dan pantai sebagai tempat rekreasi serta hewan kuda sebagai alat transportasi.

D. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati
1. Kegiatan Negatif
Ladang berpindah menyebabkan pengalihan fungsi hutan, intensifikasi pertanian menyababkan polusi akibat pestisida, perburuan liar, dan penangkapan ikan kecil.
2. Kegiatan Positif
Reboisasi, pengendalian hama terpadu dengan agensia biologis, terasering, dan pemupukan organik.

E. Usaha Perlindungan Alam
1. Pelestarian In Situ
Pelestarian di habitat alaminya, misalnya pulau Komodo dan Cagar Alam.
2. Pelestarian Ex Situ
Pelestarian di luar habitat alaminya, misalnya kebun Raya Bogor dan kebun bunga Cibodas.

F. Klasifikasi Makhluk Hidup
1. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
a. Tujuan klasifikasi : menyederhanakan makhluk hidup sebagai objek studi yang kita pelajari.
b. Manfaat klasifikasi :
-melestarikan makhluk hidup dan
-mengetahui kekerabatan makhluk hidup, sehingga dapat diketahui. Misalnya, kelompok tumbuhan obat, kelompok tumbuhan beracun, dan sebagainya.
2. Tata Nama Makhluk Hidup
Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem penulisan nama spesies yang dikenal dengan istilah binomial nomenklatur, prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut.
a. Terdiri atas dua kata, kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan petunjuk spesies.
b. Kata pertama diawali dengan hurup kapital, sedangkan kata kedua tidak.
c. Antara kedua kata ditulis terpisah dan masing-masing dicetak miring atau digarisbawahi.
d. Menggunakan bahasa latin atau dilatinkan.
Contoh :
- Phaseolus radiates dan Phaseolus vulgaris, kedua spesies tersebut memiliki genus yang sama yaitu Phaseolus namun berbeda spesies.
- Solanum tuberosum dan Coleus tuberosum, kedua spesies tersebut berbeda genus sehingga pasti berbeda spesies.
3. Tingkatan dalam Klasifikasi Taksonomi
a. Kingdom (Kerajaan)
Tingkatan takson tertinggi yang membagi manusia menjadi enam kelompok yaitu archaebacteria, eubacteria, protista, fungi, plantae, dan animalia.
b. Phylum (Filum) atau Divisio (Divisi)
Kingdom tersusun atas filum (untuk hewan) atau divisi untuk tumbuhan. Sebagai contoh kingdom animalia tersusun atas filum porifera, cnidaria, ctenophore, platyhelminthes, nemathelminthes, annelida, arthropoda, mollusca, echinodermata, dan chordata. Khusus untuk tumbuhan penulisan divisi diakhiri dengan akhiran "phyra" misalnya "bryophyta" (tumbuhan lumut).
C. Classis (Kelas)
Filum atau divisi tersusun atas beberapa kelas-kelas, contoh filum chordata tersusun atas kelas pisces, chondricthyes, pisces osteichtyes, amfibi, reptilia, aves, dan mamalia.
d. Ordo (Bangsa)
kelas tersusun atas ordo-ordo, misalnya kelas mamalia tersusun atas ordo marsupialia, sirenia, rodentia, primate, dan ordo lainnya.
e. Familia (Famili/Suku)
Ordo tersusun atas famili-famili. Penulisan nama famili untuk animalia adalah nama genus diakhiri dengan "idae", sedangkan untuk plantae diakhiri dengan "aceae". Misalnya, genus Felis, maka termasuk dalam famili Felidae atau tumbuhan bergenus Solanum maka termasuk dalam famili Solanaceae.
f. Genus (Marga)
Famili tersusun atas genus-genus yang menunjukkan kesamaan struktur alat reproduksi.
g. Species (Spesies/Jenis)
Spesies merupakan urutan takson terendah yang memiliki banyak persamaan sifat. Syarat sekelompok organisme dikatakan satu spesies bila keduanya dapat kawin dan menghasilkan keturunan fertil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejak atau komentar anda disini.